Psy - Gentlemen Outline 7 Kalimat Terakhir Yesus di Kayu Salib yang Mengguncangkan Dunia | Orkut
 
Minggu, 10 Juli 2016

7 Kalimat Terakhir Yesus di Kayu Salib yang Mengguncangkan Dunia

Tuhan yang kita sembah dan puji, rela menebus dosa kita yang percaya kepadaNya dengan mati di kayu salib. Dengan hukuman yang berat memikul salib dan mengalami cambukan yang luar biasa akan mengakibatkan kesakitan yang luar biasa pada tubuh manusia kristus.

 https://robertjournal.files.wordpress.com/2011/08/jesus-on-cross.jpg

Terdapat 7 kalimat atau 7 kata-kata terakhir yang di ucapkan Tuhan Yesus yang mungkin sering kita dengar di kotbah-kotbah pendeta atau mungkin jarang kita dengar. Kalimat atau perkataan ini semua ditulis dalam injil atau perjanjian baru didalam Alkitab.

 1. Pengucapan tentang Pengampunan

“Kemudian Yesus berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan .” Lalu para tentara melempar undi untuk membagi-bagi pakaian-Nya di antara mereka.” Lukas 23:34
Yesus berkata kepada orang-orang yang sudah menganiaya Yesus, namun luar biasanya Yesus mampu untuk mengampuni mereka walaupun sudah melakukan yang buruk sekalipun. Perkataan ini membuat kita belajar bahwa kasih itu tidak memandang masalah yang kamu hadapi tapi memandang apa  yang berkenan bagi Allah Bapa.

2. Pengucapan Tentang Keselamatan

Pada firman Tuhan terdapat di Lukas 23 cerita sebelumnya ialah terdapat percakapan antara Yesus dan 2 Orang Jahat yang dihukum salib. Salah satunya penjahat menghina Yesus “Bukankah Engkau Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” kemudian penjahat satunya menegur dengan mengingatkan apa yang telah diperbuat oleh kedua penjahat itu sama-sama buruk di Mata Tuhan dan seharusnya meminta pengampunan.
Kemudian penjahat yang menegur itu bekata kepada Yesus “Ya Yesus, ingatlah aku ketika Engkau masuk ke dalam kerajaan-Mu.”
“Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.” Lukas 23:43

3. Pengucapan Tentang Kasih

“(26) Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang Ia kasihi berdiri di sana, Ia berkata kepada ibu-Nya, “Ibu, lihatlah, ini anakmu!” (27) Lalu, Yesus berkata kepada murid yang dikasihi-Nya itu, “Inilah ibumu!” Sejak itu, murid itu menerima ibu Yesus tinggal di rumahnya.” – Lukas 19:26-27
Ucapan ini bahwa Yesus menjadi telada bagi kita semua, mesikipun Yesus disalib mengalami masalah yang berat dan diambang batas, Tuhan masih peduli akan orang sekitarnya khususnya ibunya sendiri.
Ia sosok yang mampu mengasihi dalam kondisi apapun, dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita dalam kondisi apapun kita, buruknya kita Tuhan masih peduli dan mengasihi kita.

4. Pengucapan Tentang Penderitaan Rohani

Ucapan ini terdapat pada injil yang berbeda yaitu dalam Matius 27:46 dan Markus 15:34 namun isi dan konteks yang sama yaitu berisi Mulai pukul dua belas siang sampai pukul tiga sore, kegelapan menutupi seluruh daerah itu. Kira-kira pukul tiga sore, Yesus berseru dengan suara keras, “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” .
Kegelapan menyelimuti daerah itu bukan terjadi karena awan, bukan juga gerhana matahari namun dipercaya terdapat supra natural di daerah tersebut. Memang pada dasarnya ayat ini sulit dimengerti contohnya ; Martin Luther pernah memikirkan ayat ini selama berjam-jam dan akhirnya ia berdiri sambil memukul dadanya dan berkata, “Siapakah yang dapat mengerti bahwa Allah meninggalkan Allah?“.
Namun seperti yang dikutip di Wikipedia Pdt. Stephen Tong dalam 7 Perkataan Salib: “Pada saat kelahiran-Nya, ada terang yang besar (bintang Betlehem) di tengah kegelapan (pada malam hari), tapi pada saat mati-Nya, ada kegelapan yang besar di tengah matahari yang bersinar terang (pada tengah hari) … Kelahiran Kristus ajaib, kematian Kristus ajaib.
Siapakah Yesus? Waktu lahir-Nya, Kristus membawa terang kepada dunia yang gelap, tetapi waktu mati-Nya, Kristus kegelapan dosa dunia menimpa sang terang dunia, tapi Yesus Kristus rela menerimanya.”
Ia mengakui bahwa manusia tidak akan mengerti seratus persen kalimat keempat ini, kecuali orang itu mempunyai pengalaman berada di neraka, tetapi ia melanjutkan bahwa orang yang masuk neraka tidak akan mengerti kalimat ini, karena orang yang masuk neraka adalah orang berdosa, sedangkan Yesus tidak berdosa.

5. Pengucapan Tentang Penderitaan Jasmani

Setelah itu, Yesus, yang mengetahui bahwa semuanya sudah terlaksana, untuk menggenapi Kitab Suci, Ia berkata, “Aku haus !” – Yohanes 19:28
Firman Tuhan yang satu ini menceritakan bahwa Yesus sebagai manusia merasakan penderitaan jasmani yaitu Haus. Kemudian mereka menawarkan anggur berisi mur dan empedu namun Yesus menolak minuman anggur bercampur empedu dan mur (Matius 27:34 dan Markus 15:23) yang ditawarkan untuk meringankan penderitaan-Nya.
Meskipun dalam kondisi keadaan haus Tuhan menandakan benar-benar mengasihi kita sebagai umat yang ditebusNya dengan menolak pemberian dari mereka.

6. Pengucapan Tentang Penyerahan

Lalu Yesus berseru dengan suara keras, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Sesudah mengatakan itu, Yesus mengembuskan napas-Nya yang terakhir – Lukas 23:46
Firman di atas Tuhan Yesus menyatakan bahwa semua yang di alaminya masalah pada waktu penyaliban diserahkan kepada Allah.

7. Pengucapan Terakhir

Setelah mencecap anggur asam itu, Yesus berkata, “Sudah selesai.” Kemudian, Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. – Yohanes 19:30 
Ucapan “Sudah Selesai” adalah bukan ucapan atas kekalahan atau menyerah namun atas kemenangan Tuhan Yesus sebagai juru selamat yang rela menjadi kurban untuk menebus dosa-dosa manusia yang percaya kepadaNya.
 

Leave a Reply